Pages

Subscribe:

Labels

Powered By Blogger

Selasa, 15 November 2011


Berfikirlah hari ini atau tidak sama sekali
Berfikirlah hari ini atau tidak sama sekali
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Salam Ukhwah dan Persahabatan,
Kata-kata motivasi ini sebelumnya sudah saya share melalui facebook saya, namun saya juga ingin berbagi dengan sahabat lainnya di dunia maya. Sebuah kata-kata motivasi hidup yang sederhana sebagai pengingat diri dan mudah-mudahan bermanfaat untuk sahabat lainnya. Dan juga mengisi kolom motivasi blog makna hidup yang masih sedikit dan sebagai kelanjutan dari artikel motivasi yang berjudul “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Marilah kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya dengan mulai berfikir, merenung, berintrospeksi diri, memotivasi diri sendiri akan hal positif atas hidup dan kehidupan kita. Seseorang akan terus berkembang jika ia selalu memikirkan langkah terbaik dalam hidupnya sesuai kemampuannya.
Berfikirlah hari ini demi hari esok yang lebih baik. Pikirkan apa yang seharusnya kita pikirkan dan jangan pikirkan apa yang semestinya tidak perlu kita pikirkan, karena waktu sangat berharga untuk memikirkan sesuatu. Berpikirlah positif karena ia akan menjadi motivasi terkuat dalam diri dan hidup kita. Jangan pernah berfikir negatif karena ia akan menjadi penghambat rencana kita. Tapi pikirkanlah dampak terburuk dari apa yang akan kita lakukan agar kita selalu berhati hati dalam bertindak.

Renungkanlah perjalanan hidup kita hari ini demi langkah hidup yang lebih tertata rapi. Renungkan apa yang semestinya kita renungkan tapi jangan renungkan kegagalan kita hari ini sebagai keterpurukan. Dan adalah yang terbaik menyiasati kegagalan itu sebagai pelajaran dan cambuk agar diri kita tidak gegabah dalam bersikap juga tidak menyimpang dari jalur rencana hidup kita. Jadikanlah renungan sebagai sarana mengevaluasi diri sampai sejauh mana konsistensi kita terhadap rencana yang telah kita buat dengan perbuatan nyata yang kita lakukan.
Berfikirlah dan merenunglah hari ini atau tidak sama sekali. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita masih mencintai jalan di tempat. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita merasa inilah hari tersukses dalam hidup kita. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kebaikan dan kesempatan hari esok akan dibiarkan berlalu begitu saja. Tidak perlu berfikir dan merenung jika masa depan kita tidak menjadi prioritas hidup kita. Maka berfikirlah serta merenunglah apa yang ingin kita raih, apa yang ingin kita gapai, apa yang ingin kita genggam dan terakhir sampaikan ia dalam do’a kita kepada Sang Khalik yang Maha Mengetahui hal terbaik dalam hidup dan kehidupan kita.
Cukupkah hanya dengan berfikir dan merenung tentang hari esok yang lebih baik? Ternyata TIDAK, ada hal yang bisa jadi kita lewatkan yang bahkan ia adalah sebagai kendaraannya, yaitu BERBUAT DALAM TINDAKAN NYATA. Karena semuanya akan menjadi SIA-SIA jika kita hanya berfikir dan merenung serta berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla tanpa ada tindakan nyata yang dilakukan.
Maka motivasilah diri kita dengan segenap pikiran kita, dengan segenap kemampuan kita, dengan segenap keahlian kita, dengan apapun yang kita bisa. Belajarlah dari alam, belajarlah dari setiap perkataan, belajarlah dari setiap perbuatan, belajarlah dari hal-hal kecil, karena dengan belajar kita akan semakin mengetahui kebodohan dan kekurangan diri kita. Wallahu ‘Alam bi Showwab.
“Jika perkataan saya diatas benar adanya, maka itu semata-mata dari Allah Azza wa Jalla dan bila perkatan saya diatas salah, maka itulah kekurangan diri saya sebagai hamba Allah yang awam lagi dhaif.”
By : Makna Hidup
*** Belajar Memaknai Arti Hidup dan Kehidupan ***

Kamis, 27 Oktober 2011

AYAT – AYAT RUKIYAH TERAPI MANDIRI

Anda bisa mengunggah MP3 Ayat-ayat Rukiyah Terapi Mandiri Dibawah ini :
       Audio MP3 Ayat-ayat Rukiyah Download

Filed under: AYAT-AYAT RUKIYAH TERAPI MANDIRI Tagged: AYAT RUKIYAH 
zwani.com myspace graphic comments
Twitter Background
zwani.com myspace graphic comments
Twitter Backgroundzwani.com myspace graphic comments
zwani.com myspace graphic comments
zwani.com myspace graphic comments

KabKomTI: Dampak Facebook pada Nilai Mahasiswa ?

KabKomTI: Dampak Facebook pada Nilai Mahasiswa ?: Sebuah situs pendidikan baru saja mengumpulkan sejumlah data mengenai dampak Facebook dan Twitter pada mahasiswa. Mereka menemukan sejumlah ...

Arti Mahasiswa


Arti Mahasiswa
Berbicara tentang mahasiswa , hal pertama yang harus kita kritisi dan
pertanyakan kembali adalah ” benarkah kita ini Mahasiswa ? jika iya, dimanakah eksistensi kita sebagai seorang mahasiswa ? atau bahkan kita pun belum mengetahui arti dari mahasiswa itu sendiri ?”. Betapa naifnya kita, apabila tidak mengenal diri kita sendiri.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa/ murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiyah, “ mahasiswa ” terdiri dari dua kata, yaitu ” Maha ” yang berarti tinggi dan ” Siswa ” yang berarti subyek pembelajar ( menurut Bobbi de porter ), jadi dari segi bahasa “ mahasiswa ” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar di perguruan tinggi/ universitas.
Namun jika kita memaknai “ mahasiswa ” sebagai subyek pembelajar saja, amatlah sempit pemikiran kita, sebab meski ia ( baca : Mahasiswa ) diikat oleh suatu definisi study, akan tetapi mengalami perluasan makna mengenai eksistensi dan peran yang dimainkan dirinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, “ mahasiswa ” tidak lagi diartikan hanya sebatas subyek pembelajar ( study ), akan tetapi ikut mengisi definisi learning. Mahasiswa adalah seorang pembelajar yang tidak hanya duduk di bangku kuliah kemudian mendengarkan tausiyah dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal di rumah untuk menghadapi ujian tengah semester atau Ujian Akhir semester. “ mahasiswa ” dituntut untuk menjadi seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor perjuangan yang respect dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat dan bangsa.
Apabila kita flash back melihat sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi. “ mahasiswa ” bukan hanya menggendong tas yang berisi buku, tapi mahasiswa turut angkat senjata demi kedaulatan bangsa Indonesia. Dan telah menjadi rahasia umum, bahwasanya mahasiswa lah yang menjadi pelopor restrukturisasi tampuk kepemimpinan NKRI pada saat reformasi 1998. Peran yang diberikan mahasiswa begitu dahsyat, sehingga sendi-sendi bangsa yang telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status quonya, tetapi bisa dibongkar dan dihancurkan oleh Mahasiswa.
Mencermati alunan sejarah bangsa Indonesia, hingga kini tidak terlepas dari peran mahasiswa, oleh karena itu ” mahasiswa ” dapat dikategorikan sebagai ” Agent of social change ” ( Istilah August comte dalam pengantar sosiologi ) yaitu perubah dan pelopor ke arah perbaikan suatu bangsa.
Kendatipun demikian, paradigma semacam ini belumlah menjadi kesepakatan bersama antar mahasiswa ( Plat form ), sebab masih ada sebagian madzhab mahasiswa yang apriori ( cuek ) terhadap eksistensi dirinya sebagai seorang mahasiswa , bahkan ia tak mau tahu menahu tentang keadaan sekitar lingkungan masyarakat ataupun sekitar lingkungan kampusnya sendiri. Yang terpenting buat mereka adalah duduk dibangku kuliah menjadi kambing conge dosen , lantas pulang duluan ke rumah, titik.
Inikah ” mahasiswa ” ? Padahal, mahasiswa adalah sosok yang semestinya kritis, logis, berkemauan tinggi , respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa, mau bekerja keras, belajar terus menerus, mempunyai nyali ( keberanian yang tinggi ) untuk menyatakan kebenaran, aplikatif di lingkungan masyarakat serta spiritualis dan konsisten dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan Konsep itulah, mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk mengembangkan civitas / perguruan tinggi dimana ia kuliah. Misalnya dengan ikut serta / aktif di Organisasi Mahasiswa, baik itu Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun Organisasi Ekstra kampus, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, Dengan semangat Muharramisasi mari kita sama - sama memaknai even tahun baru 1430 Hijriyah ini dengan senatiasa menginsafi dan selalu berintrospeksi diri kita sebagai seorang ” mahasiswa ”, juga kita jadikan sebagai moment untuk ” hijrah ”, yaitu hijrah dari kemalasan menuju kerja keras, hijrah dari sikap pesimis menuju sikap optimis, berani keluar dari kenyamanan untuk mendaki dan menempuh kesulitan, respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa , sehingga endingnya kita layak dan pantas untuk disebut sebagai seorang ” mahasiswa ”.(sem)

Selasa, 25 Oktober 2011

Kemanakah Orientasi Perjuangan Mahasiswa

Sekarang ini merupakan era globalisasi dimana tingkat persaingan untuk hidup begitu tinggi dan cenderung tidak memiliki aturan. Posisi negara kita masih sangat tidak menguntungkan bila harus dihadapkan dengan situasi sekarang ini. Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan besar adalah di manakah peran kita sebagai mahasiswa Universitas Indonesia yang selama ini dikenal dengan kampus rakyat, yang sejak dahulu dikenal berisikan orang-orang pintar yang akan mengabdikan hidupnya untuk rakyat setelah memiliki modal di dalam kepalanya. Namun, keadaan sudah jauh berubah sekarang, mobil-mobil mewah lebih banyak terlihat masuk-keluar kampus, stigma di masyarakat pun perlahan berlubah, dari kampus rakyat menjadi kampus konglomerat.
Bagaimana tidak, karena status UI yang berubah menjadi BHMN membuat kampus ini perlahan namun pasti mengalami pemotongan subsidi dari pemerintah, yang secara logis bisa kita tarik kesimpulan bahwa biaya kuliah yang perlahan namun pasti juga mulai dibebankan kepada mahasiswa dan pada akhirnya hanya mahsiswa-mahasiswa yang berkecukupan secara finansial saja yang dapat merasakan nikmatnya belajar di UI.
Sebuah konsekuensi yang juga logis ketika kampus ini lebih banyak dipenuhi oleh orang-orang yang berada dalam zona nyaman mereka, yaitu sekaratnya pergerakan mahasiswa yang selama ini memang digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di luar zona nyaman mereka ataupun oleh mahasiswa yang dengan berani keluar dari zona nyamannya untuk melihat realitas kehidupan bangsa ini dan ikut berjuang dengan segala idealisme yang dimilikinya. Mungkin banyak orang mengatakan pergerakan mahasiswa bukan lagi turun ke jalan-jalan berteriak-teriak menyuarakan suara rakyat melainkan dengan belajar segiat mungkin karena Indonesia butuh pemuda-pemuda pintar, tapi kenyataan berkata lain, prestasi akademis UI mulai menurun dengan sedikitnya mahasiswa UI yang mengirim karya ilmiahnya dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dan ternyata pergerakan di jalan-jalan pun sudah sukar sekali diidentifikasi.
Seperti apakah bentuk pergerakan mahasiswa khususnya mahasiswa UI sekarang? Masihkah pantas kampus ini menyandang nama bangsa Indonesia akan tetapi sedikit sekali dari kita yang peduli dengan nasib bangsanya? Apakah keadaan ini tidak bisa diperbaiki, dan akan terus seperti ini?
BERSATULAH MAHASISWA…
BERGERAKLAH BERSAMA…
MENUJU BANGSA SEJAHTERA YANG KITA CINTA…
(by.sem)
 

Hanya Denganmu



Di Saat Apa Yg Ku Rasakan Saat Ini,
Hanya Lah Kata Setia Dlm Hatiku,
Di Saat Apa Yg Ku Inginkan Saat Ini,
Hanyalah Bersanding Dgn Mu Seorang,
Di Saat Ku Sendiri Melawan Hari” Ku,
Hanyalah Rasa Rindu Ku Kpd Mu,
Apakah Kau Merasakan Apa Yg Ku Rasakan,
Apakah Kau Menginginkan Apa Yg Aku Inginkan,
Dengarlah Kata Hati Ku Ini Utk Mu,

Jangan Lah Kau Berfikir Utk Meninggalkan Ku,
Karena Dlm Benak Ku Tak Pernah Sedikit Pun Terbesit Utk Meninggalkan Mu,
Selama Nafas Ini Masih Berhembus,
Dan Tuhan Masih Memberikan Kesempatan Pada Diriku,
Utk Menjaga Mu,
Menyayangi Mu,
Mencintaimu
Dan Membahagiakan Mu,
Sampai Akhir’a Tuhan Mengambil Ku Utk Selama’a.
(sem................)