Pages

Subscribe:

Labels

Powered By Blogger

Minggu, 23 Oktober 2011

mahasiswa berpikir cendrung

1. pola pikir mahasiswa yang cenderung he
donis dan uforia, inilah yang disebut dengan kehidupan modern. Mahasiswa yang cenderung apatis terhadapap kehidupan para aktifis (panggilan mahasiswa yang berorganisasi) karena terkesan urakan dan menjadi sampah kampus. Sebab idialitas yang di bangun oleh kaum aktivis adalah pengetahuan di banding penampilan. Mahasiswa saat ini lebih enjoy menajadi mahasiswa trendy, yang mengedepankan penampilan ketimbang kekuatan intelektualitas, sehingga tidak heran jika kampus hanya dijadikan sebagai ajang fashion.
2. system pendidikan yang ada dikampus semakin mempersempit ruang gerak mahasiswa untuk beraktivitas di luar kampus . seperti adanya ketentuan mahasiswa untuk mengisi absensi kehadiaran dal;am satu semester 75 persen, dampaknya, mahasiswa lebih memilih menjadi kaum akademisi yang aktif kuliah ketimbang berorganisasi. Mereka berasumsi berorganisasi akan menghambat perkuliahan.

Padahal jelas apa yang dinyatakan oleh Paulo Faire selaku tokoh pendidikan bahwa pendidikan itu merupakan proses penyadaran bagi kaum mahasiswa, bukan untuk memasuki kreatifitas dan potensi mahasiswa dengan sekian peraturan yang ada dalam kampus
Adalah kenyataan sejarah bahwa sekian hal perubahan –perubahan yang terjadi dalam negeri ini kita bisa melihat peran serta mahasiswa didalam nya sangat besar dan selalu menjadi gerda terdepan dalam perubahan-perubahan tersebut.

Tanggung jawab dan rasa keterpanggilan mahasiswa mahasiswa disetiap angkatannya mampu mewarnai deru sejarah negeri ini, dan ruang yang dijadikan proses tak lain adalah organisasi.

Peristiwa 1908, yang dijadikan sebagai momentum awal kebangkitan  nasional Indonesia merupakan periode nasional yang banyak di isi oleh para mahasiswa bangsa ini, sumpah pemuda 1928 yang melahirkan kebulatan tekad bangsa inipun tak terlepasdari peran mahasiswa dengan komuditas jong-jongnya pada saat itu. Belum lagi pristiwa penting lainnya yang terjadi pra kemerdekaan yang kesemuanya tidak mungkin terlepas dari adanya peran aktif mahasiswa Indonesia pada saat itu.

Soetomo, soekarno, hatta, M. Yamin mereka adalah para Founding Fatner kita yang berangkat dari semenjak mahasiswa aktif di organisasi mahasiswa hingga menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan bangsa ini. Semoga semangat organisasi kembali tumbuh dikampus dan dapat memberikan kontribusi berarti terhadap perubahan bangsa yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar