Bagaimana tidak, karena status UI yang berubah menjadi BHMN membuat kampus ini perlahan namun pasti mengalami pemotongan subsidi dari pemerintah, yang secara logis bisa kita tarik kesimpulan bahwa biaya kuliah yang perlahan namun pasti juga mulai dibebankan kepada mahasiswa dan pada akhirnya hanya mahsiswa-mahasiswa yang berkecukupan secara finansial saja yang dapat merasakan nikmatnya belajar di UI.
Sebuah konsekuensi yang juga logis ketika kampus ini lebih banyak dipenuhi oleh orang-orang yang berada dalam zona nyaman mereka, yaitu sekaratnya pergerakan mahasiswa yang selama ini memang digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di luar zona nyaman mereka ataupun oleh mahasiswa yang dengan berani keluar dari zona nyamannya untuk melihat realitas kehidupan bangsa ini dan ikut berjuang dengan segala idealisme yang dimilikinya. Mungkin banyak orang mengatakan pergerakan mahasiswa bukan lagi turun ke jalan-jalan berteriak-teriak menyuarakan suara rakyat melainkan dengan belajar segiat mungkin karena Indonesia butuh pemuda-pemuda pintar, tapi kenyataan berkata lain, prestasi akademis UI mulai menurun dengan sedikitnya mahasiswa UI yang mengirim karya ilmiahnya dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dan ternyata pergerakan di jalan-jalan pun sudah sukar sekali diidentifikasi.
Seperti apakah bentuk pergerakan mahasiswa khususnya mahasiswa UI sekarang? Masihkah pantas kampus ini menyandang nama bangsa Indonesia akan tetapi sedikit sekali dari kita yang peduli dengan nasib bangsanya? Apakah keadaan ini tidak bisa diperbaiki, dan akan terus seperti ini?
BERSATULAH MAHASISWA…
BERGERAKLAH BERSAMA…
MENUJU BANGSA SEJAHTERA YANG KITA CINTA…
(by.sem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar